Pendengaran


Telinga adalah organ pendengaran saraf yang melayani indra ini adalah sarat granial kedelapan atau nefrus auditorius. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu, telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar terdiri atas aurikal dan pinna, sertamenghantarkan getaran suara menuju membran timpani. Liang ini berukuran panjang sekitar dua setengah meter sepertiga luarnya adalah tulang rawan , sementara dua pertiga dalamnya berupa tulang (Priharjo, 2006 : 59).
            Ada tiga kelompok otot yang terletak pada bagian depan, atas dan belakang telinga. Meskipun demikian manusia hanya sanggup menggerakkan telinganya sedikit sekali, sehingga hampir tidak kelihatan. Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik kecil yang mengandung udara. Rongga itu terletak sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga yang memisahkan rongga itu dari meatus auditorius eksterna. Rongga tiu sempit dan memiliki dinding tulang dan dinding membran nusa, sementara pada bagian belakangnya bersambung dengan atrium mastoid dalam prosesus masteodeus pada tulang temporalis, melalui sebuah celah yang disebut aditus (Tambayong, 2001 : 57-58).
            Tulang-tulang pendengaran adalah tiga bagian kecil yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari membran timpani menuju rongga telinga dalam . Tulang sebelah dalam adalah maleus, berbentuk seperti mertil dengan ganggang yang terkait pada membran timpani, sementara kepalanya menjulur ke dalam ruang timpani (Pearc, 2008 : 325-327).
            Refles gendang apabila otot telinga tengah (N. Tensor timpani dan N. Timpadius) berkontraksi, menarik manibrum maleolus ke dalam dan papan kaki stapes keluar. Suara akan menimbulkan refleks kontraksi otot dan rangsangan reseptor pendengar.
            Penghantar tulang dan udara : 1) penghantar gelombang suara ke cairan telinga dalam melalui membran timpani dan tulang pendengar. 2) gelombang suara menimbulkan getaran pada membran timpani yang menutup jendela bunder (penghantar udara). 3) hantaran tulang transmisi getaran dari tulang-tulang tengkorak ke cairan telinga dalam.
            Gelombang jalan : papan kaki stapes menimbulkan serangkaian gelombang pada limfe dalam skala vestibu. Apabila bergerak ke arah koklea, tinggi gelombang meningkat sampai maksimum dan kemungkinan menurun dengan cepat yang menimbulkan suara dengan nada tinggi. Suara rendah gelombang memuncak pada dinding tulang dari skala vestibuli, membran basalaaristidak dalam keadaan tegang.
            Keseimbangan nervus yang terbesar dalam kanalis semisirkularis menghantarkan impuls-impuls menuju otak. Impuls-impuls ini di bangkitkan dalam kanal-kanal, karena adanya perubahan cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan. Apabila seseorang didorong ke salah satu sisi maka kepalanya cenderng miring ke arah lain (berlawanan arah dengan badan yang didorong) guna mempertahankan keseimbanagan, berat badan di atur, posisi badan dipertahankan sehingga jatuhnya badan dapat dipertahankan. Perubahan kedudukan cairan dalam saluran semikularis ini yang merangsang impuls (Sifuddin, 2006 : 332-333)
            Saraf pendengar (nervus auditori) mengmpulkan sensibilitas dan bagian vestibuler rongga telinga dalam  yang mempunyai hubungan erat dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medulla oblongata terus bergerak menuju cerebellum. Serabut saraf dipancarkan ke sebuah nukleus khusus yang berada di belakang talamus, dipancarkan menuju korteks otak yang  menuju korteks otak yang terletak pada bagian temporalis. Potensial aksi dalam serabut saraf pendengar. Frekuensi potensial aksi dalam serabut saraf pendengar sebanding kekerasan bunyi. Pada potensial intensitas bunyi yang rendah, tiap akson melepaskan bunyi hanya satu frekuensi. Frekuensi ini bervariasi dari akson ke akson, bergantung pada bagian koklea tempat asal serabut.
            Pusat pendengaran di otak jarasnya sangat rumit. Neuron auditorik primer mempunyai badan sel di ganglia spiral yang berlokasi di koklea. Setelah keluar dari koklea bergabung dari serabut dari organ vestibuli untuk membentuk saraf VIII (N. Auditorius) masuk ke medulla terakhir di nuklei koklea. Di stasiun ini terjadi beberapa koneksi dengan pusat saraf di otak. 1) pusat auditorik medular, mencari sumber bunyi, refleks pendengar mengatur otak telinga tengah. 2) pusat midbrain, mengatur refleks pendengar yang berkaitan dengan gerak kepala dan mata mencari sumber bunyi. 3) korikular inferior, proyeksi bunyi dipancarkan ke nuklea genikulata medial dari talamus (Syaifuddin, 2006 : 333)
            Ganguan hantaran kerusakan sel rambut jaras saraf (tuli saraf), sumbatan meatus akustikus, penebalan membran timpani dan infeksi telinga.
1.      Tuli saraf : akibat dari obat-obatan oleh streptosimin dari gentasimin yang terkosentrasi dalam endolimfe.
2.      Kerusakan sel rambut luar : antibodi pemakaian lama, tumor, kerusakan vaskuler dalam medulla oblongata.
3.      Tuli hataran : dapat dilakukan dengan uji sederhana dengan garpu tala, uji weber dan Schwabach untuk mengetahui ambang pendengaran. (Syaifuddin, 2006 : 334)
Fungsi korteks auditorik yaitu menganalisis berbagai intensitas suara yang enak atau tidak enak, gelombang suara menimbulkan bunyi. Tingkatan suara biasa 80-90 desibel, tingkatan maksimum kegaduhan 130 desibel. Bagi orang secara terus menerus menghadapi kegaduhan seperti dipabrik di berikan perlengkapan pelindung telinga. Suara dihasilkan oleh benda yang bergetar dalam medium fisik udara, air, dan benda padat, tidak dapat didengar melalui hampa udara.
Penghantaran suara, telinga mengubah gelombang suara dari dunia luar menjadi potensial aksi dalam nervus koklearis. Gelombang diubah oleh gendang telinga dan tulang-tulang pendengar menjadi gerakan papan kaki stapes. Gerakan ini menimbulkan gelombang pada cairan telinga dalam. Gelombang pada organ korti menimbulkan potensial aksi pada serabut-serabut saraf sebagai respons yang ditimbulkan oleh gelombang suara. (Syaifuddin, 2006 : 331)
Sebab-sebab ketulian terlalu banyak untuk disebutkan. Kendati demikian, bagian terpenting dalam perawatan ketulian adalah mencari sebab-sebabnya kemudian berusaha agar sedemikian juga keadaannya jangan samapi menjadi jelek.
Seorang yang tuli terasing dari pergaulan dengan orang lain. Kendati keadaannya juga dapat digolongkan dengan bantuan alat bantu pendengar atau dengan operasi sekalipun. Ketulian pada anak-anak hendaknya diketahui pada anak-anak hendaknya diketahui secepat mungkin. Alat-alat pembantu untuk anak-anak sudah banyak tersedia dewasa ini. Seorang anak yang tuli harus sering diajak bijara  atau  juga mengalami keterlambatan secara mental maupun sosial.
Ketulian pada telinga luar disebabkan pada daerah yang dapat terserang furunkulosis. Sebuah bisul atau bisul-bisul multipel dalam liangnya. Yang membawa rasa sakit hebat sekali. Antibiotik dapat diberikan pada pengompresan hangat pada bagian yang sakit itu. Tersumbantanya tuba Eustakhius mungkin merupakan akibat infeksi ataupun karena adanya adenoid. Ketulian pada telinga tengah otitis media/infeksi telinga tengah, dapat terjadi setelah seseorang terserang influenza, campak dan sinusitis. Antibiotik diberikan selain pengompresan hangat pada bagian yang sakit itu. Telinga dalam ada dua kemungkinan ganguan : Labirintitis, yang disebabkan oleh menjalarnya infeksi dari telinga tengah, agak jarang dewasa ini dan sering sekali sintom-sintom berupa pening, muntah-muntah dan tuli lama-kelamaan menghilang. (Pearce, 2008 : 329-330)
Telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran bila substansi lilin atau benda asing maasuk pada kanal telinga luar, yang menganggu kosentrasi suara. Khususnya pada lansia rentan terkena penyakit ini. Perawat harus sensitif pada perilaku yang mengidentifikasikan kerusakan pendengaran. Ketika merawat klien yang menggunakan pembantu pendengaran, perawat mengintruksikan klien pembersihan dan pemeliharaan yang tepat seperti teknik komunikasi yang meningkatkan pendengaran kata yang diucapakan (Potter, 2005 : 1387).

Komentar