Raja Ampat Island. Piece of Paradise



Subhanallah indahnya negeriku. Sampai meerinding bulu-bulu ini ketika melihat pemandangan yang menakjubkan. Belum terjamah oleh tangan-tangan nakal. Jujur ini kali pertama aku pergi ke raja ampat walaupun sebenarnya aku tinggal disorong maklum biaya yang dibutuhkan juga sangat fantastis untuk bekal kesana hanya baru kali ini ada kesempatan untuk berkunjung. Gak luput mulut ini mengucap syukur, apalagi ketika aku datang anak-anak asli raja ampat sedang latihan tari-tarian khas raja ampat di WTC untuk menyambut kedatangan bapak presiden, sungguh eksotik sekali, andai aku bisa turut meramaikan wahh pasti akan jadi pengalaman yang tak terlupakan dan akan  tetap tersimpan dimemori panjangku.
Semoga raja ampat tetap terjaga keindahannya dan dikelolah oleh anak-anak negeri dan tidak akan tercoreng oleh tangan-tangan jahil. Sesuai dengan penggalan lirik dari lagu tarian tadi “kilau negeriku raja ampat jaya, karunia sang pencipta, raja ampat yang kucinta”.
Entah kapan bisa berkunjung lagi 3,5,8 atau 10 tahun kemudian ya mungkin pas prewed *eeh. Cuma 1 yang aku khawatirkan takut kulitku gosong.hhaha





 







Anak-anak sini selalu bergembira. Tidak salah jika umur mereka panjang karena mereka hidup hanya dipenuhi senyuman., tawa dan kegembiraan tak ada beban yang mereka pikirkan. Sesuai dengan penelitian jika hormon serotonin (hormon kebahagiaan) meningkat maka hormon kortisol (hormon penyebab stress) menurun so mereka jarang sekali yang menderita penyakit jantung. Mungkin sesekali orang kota harus datang disini agar hormon serotonin terus meningkat.




Ada kepuasan tersendiri ketika apa yang kita inginkan tercapai apalagi dapat dinikmati orang banyak. Ya, itulah yang dialami oleh anak papua, mereka memancing ikan sendiri dan dikonsumsi bersama-sama. Saya sampai tertegun anak sekecil ini sudah pintar mencari makan sendiri tanpa meminta ke orang tua mereka. Flashback dari kehidupanku dulu, pernah sesekali aku memancing ikan disungai tapi tak satupun ikan yang mau memakan umpanku, kini aku mengerti mungkin aku terlalu banyak berpindah tempat, mengeluh dan tidak sabaran. Padahal seharusnya memancing butuh ekstra kesebaran agar ikan mau memakan umpan kita, coba kalau kita selalu berpindah-pindah tempat, ketika ada ikan yang mau menyambar umpan, kita langsung pindah tempat alhasil ikannya gak jadi ketangkap. Hhehe…
So tak jarang anak-anak sini orangnya sabar-sabar, jika aku sapa dan mengajak mereka berfoto mereka dengan gembira dan malu-malu selalu bersedia. Hebat!!!


Mahasuci Allah yang menciptakan langit bumi beserta seluruh isinya tanpa lecet dan kurang sedikitpun.

Komentar