Mengungkap Rahasia Kecerdasan Yahudi

 MENGAPA BANGSA YAHUDI CERDAS???



Kalian pasti tidak asing dengan beberapa tokoh dibawah ini:
  1.   Albert Einstein, seorang ilmuan fisika 
  2. Thomas Alfa Edison, penemu bola lampu
  3.   Mark Zuxkerberg, pendiri sosial media terbesar Facebook
  4. Steve Ballmen, CEO Microsoft
  5. Sergey Brin, Co-founder Google 
  6. Sigmund Freud, pengamat filsafat, psikologi dan Ilmu sosial lainnya 
  7. Karl Marx, seorang filsuf, tokoh sosiologi, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia
  8. Isaac Newton, seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris
  9.     Steven Spielberg, seorang sutradara dan produser film ternama 
  10. Lionel Andres Messi, Pesepak bola

 Ya.. mereka adalah tokoh-tokoh dunia terkenal yang banyak berkontribusi bagi dunia berketurunan Yahudi.

Dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa Allah telah menjadikan bangsa mereka memiliki kelebihan diatas rata-rata manusia. “Hai bani israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang tekah Aku anugerahkan kepadamu dan bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat” (Al-Baqarah : 47)

 Tingkat kecerdasan orang Yahudi yaitu mereka memiliki IQ (Intellectual Quotient) atau kecerdasan intelektual tingkat 140 atau enam (6) kali tingkat kecerdasan golongan lain. Satu kejadian yang mengejutkan yaitu tahun 1954 di sekolah public New York City (AS) terdapat anak di bawah 15 tahun memilik IQ 170. Jumlah mereka adalah 28 orang dan 24 dari mereka adalah kelahiran Yahudi.
Jika melihat dari hasil penelitian seorang psikolog Cochran bahwa rata-rata IQ orang Yahudi adalah 107,5 hingga 115. Padahal orang Eropa hanya mencapai IQ 100, itupun sulit dijumpai. Kalau dalam beberapa literature mengatakan orang Yahudi IQ-nya 130, maka orang Indonesia IQ-nya sekitar 90 – 100 saja.

Menurut penelitian, terdapat data yang menyebutkan IQ yang luar biasa tinggi terdapat pada Yahudi Ashkenazi (Yahudi keturunan Eropa). Rata-rata IQ orang Eropa adalah100, sementara Yahudi keturunan Eropa rata-rata menghasilkan skor IQ berkisar 107,5–115. Hal ini memungkinkan Yahudi Ashkenazi mempunyai kemungkinan enam kali lipat untuk menjadi seorang genius daripada orang Eropa non-Yahudi. 
Saking cerdasnya orang Yahudi, sejak tahun 1901 hingga sekarang, 102 dari 270 peraih penghargaan Nobel Perdamaian adalah orang Yahudi.

Berikut rahasia kecerdasan bangsa Yahudi:

1.      Mengerjakan Soal Matematika
Di Israel hal pertama yang dilakukan seorang ibu jika ia tahu dirinya hamil adalah istri dan suami membeli buku matematika dan menyelesaikan soal tersebut sampai sang ibu melahirkan.
Dengan mengerjakan soal matematika melatih otak anak agar tumbuh jenius, cerdas dan memiliki kecekatan berfikir yang cemerlang
2.      Mendengarkan musik dan bermain piano
Bermain piano dan mendengarkan musik bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan mendengarkan musik dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan. Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya.
  Mendengarkan dan bermain music yang berirama syahdu, menyegarkan pikiran, dan menambah psikologis, sehingga mampu merangsang kecerdasan otak bayi. Musik ini dapat mengatur cepat lambatnya denyut jantung janin dan bayi, bahkan penambah berat badan bayi.
3.      Makanan wanita hamil

Sejak mengandung ibu hamil suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan kacang badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung, menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Untuk daging dan ikan tidak dimakan dalam bersamaan waktu karena dapat menurunkan pertumbuhan otak anak dalam kandungan.
4.      Makan buah dahulu sebelum makan hidangan Utama

Uniknya bangsa Yahudi akan makan buah dahulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka, dengan memakan hidangan karbohidrat (nasi dan roti) dahulu kemudian buah-buahan akan menyebabkan kita merasa mengantuk akibatnya lemah dan susah memahami pelajaran. Beda dengan orang Indonesia yang menjadikan buah-buahan sebagai pencuci mulut, selain itu mereka beranggapan bahwa jika ibu hamil makan nasi atau roti terlebih dahulu tanpa ada asupan buah, maka bayi tidak akan meresapi gizi makanan yang masuk ke perut.
Sama halnya dengan prinsip makan Rasulullah.
5.      Menjauhi asap rokok.
Orang Yahudi hanya terdapat 5 % yang perokok. Jika seorang istri telah hamil, maka sang suami akan berhenti total secara perlahan dari merokok. Bahkan yang lebih mengherankan lagi, mereka berhenti sampai anak tumbuh usia tujuh tahun, hingga akhirnya mereka malas untuk merokok kembali. Dan bila seorang yang merokok bertemu ibu hamil, dengan sadarnya ia akan mematikan rokok tersebut meskipun bukan istri atau keluarganya.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh).
6.      Anak-anak Yahudi

a.       Makanan dan Nutrisi
Para orang tua Yahudi sangat memperhatikan makanan dan Nutrisi bagi anak-anaknya. Makanan awal adalah buah-buahan bersama kacang badam, lalu menelan pil minyak ikan (code oil lever).
b.      Penguasaan bahasa sejak dini
Usia 5 sampai 13 tahun sudah wajib belajar aktif 3 bahasa (Inggris, Arab, dan Hebrew). Mereka menyadari bahwa bahasa adalah kunci dunia, dan juga sebagai alat pemersatu suku dan pereda konflik.
c.       Bermain musik
Biola dan piano adalah alat musik yang wajib dikuasi oleh anak yahudi, karena dengan memahami not dapat meningkatkan IQ anak. Begitu juga dalam teori kedokteran dikatakan bahwa lantunan music yang menyegarkan pendengaran dapat merangsang kekuatan otak. Pada music, IQ, EQ, dan SQ bisa diumpamakan layaknya beat, irama, dan melodi. Karena terbiasa mendengar music, maka anak Yahudi mampu membangun kepercayaan diri sejak usia 3,4, sampai 6 tahun. Kenapa sejak dini, karena mereka paham bahwa pada umur 8 – 9 tahun otak kanan dan kiri anak akan mengalami penebalan pada penghubung kedua otak tersebut.
Musik yang mereka dengarkan ya musik yang bisa menambahkan kecerdasan otak mereka. Yaitu musik-musik klasik yang lagak-lagak bethoven gitu deh.
d.      Pelajaran Wajib
Selanjutnya mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan, karena pada hakikatnya mereka sedang berupaya memahami hakikat alam secara sistemis, dan tidak hanya paham ilmu yang berupa fakta.
Pelajaran olahraga seperi memanah, menembak dan berlari lebih diutamakan. Menembak dan memanah dapat melatih otak fokus disamping itu dapat melindungi diri, keluarga, teman dan negaranya.
Pada saat memasuki sekolah menengaj murid-murid diharuskan memahami SAINS. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meskipun proyel mereka kadangkala kelihatan lucu tetapi mereka meneliti dengan serius. Apalagi kalau yang diteliti berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang yang lebih tinggi.
Di akhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek dan mereka harus mempraktekannya. Mereka akan lulus jika tim mereka (10 pelajar setiap tim) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Wahh.. hebat bukan.. itulah kenyataannya, mereka sudah dilatih dengan jiwa entrepreneurship dan networking…

Demikianlah rahasia kecerdasan bangsa Yahudi, yang positifnya diambil yang negatifnya dibuang jauh-jauh. Kita ambil sisi positifnya untuk membentuk generasi cerdas dan berkualitas serta dapat membentuk mujahid-mujahid Islam yang berkualitas. Aamiin yaa Rabb..

Komentar